Kamis, 19 Januari 2012

RESUFLE KABINET PEMPROV KALSEL

Surat Terbuka

PEJABAT ESELON IV
BERPANGKAT III/B NON S.1
SEBAIKNYA IKUT DIRESUFEL

Menurut berita yang dilansir di beberapa koran terbitan Banjarmasin, sejak awal tahun 2012 yad, struktur organisasi Pemprov Kalsel akan dirampingkan, akibatnya ada sejumlah pejabat eselon IV yang bakal terkena resufel.
Saya menyarankan agar para pejabat eselon IV yang terkena resufel dimaksud diprioritaskan untuk menduduki jabatan eselon IV di Dinas atau UPTD yang sekarang ini dijabat oleh PNS yang baru berpangkat III/b nonsarjana S.1.
PNS yang baru berpangkat III/b nonsarjana S.1 itu saya kira wajar diresufel atau digusur dari jabatan eselon IV, karena penempatannya masih terlalu dini. Tunggu sampai PNS yang bersangkutan berpangkat III/d baru dipromosikan. Hal ini mengingat masih banyak PNS lain yang sudah lama menyandang pangkat III/d berpendidikan S.1 bahkan S.2, tetapi belum menduduki jabatan eselon IV.
Kebijakan mengangkat PNS berpangkat III/b non S.1 sebagai pejabat eselon IV yang terjadi selama ini menimbulkan suasana kerja yang tidak kondusif, yakni menimbulkan kecemburuan sosial yang secara langsung mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kedinasan.
Banyak PNS berpangkat III/b non S.1 yang TMT pangkatnya lebih senior terpaksa harus menerima nasib buruk bekerja di bawah atasan langsung yang pangkatnya lebih yunior. Suasana kerja yang seperti ini jelas tidak sehat karena menimbulkan efek-efek psikologis tertentu.
Demikian sekadar saran dari saya pribadi.

Hormat saya,



Tajuddin Noor Ganie, M.Pd.
Jalan Mayjen Soetoyo S, Gang Sepakat
RT 9 Nomor 30, Banjarmasin, 70119

3 komentar:

  1. Assalamu'alaikum , wah wah amun ulun kada mangarti soal pangkat pangkatan di pamarintahan apalagi soal eselon eselonan , nang panting mudah-mudahan haja pian sihat lawan sigar nyaman bagawi.

    BalasHapus
  2. Assalam Bapak TAJUDDIN NOOR GANIE,
    Alhamdulillah, bagus jua ada yang berani memberi saran, kadang manusia terlalu cepat mengambil keputusan berdasarkan dari Hari Hawaniah, bukan mendengarkan Al-Huda dari Hati Nuraniah, atau menggunakan akal yang mendapatkan Rahmat.

    BalasHapus