Kamis, 30 Desember 2010

SEJARAH LOKAL KESUSASTRAAN INDONESIA DI KALIMANTAN SELATAN 1930-2009

Judul Buku : Sejarah Lokal Kesusastraan Indonesia di Kalimantan Selatan 1930-2009
Pengarang : Tajuddin Noor Ganie, M.Pd
Penerbit : Puskajimastra Kalsel Banjarmasin
Tahun : 2010

Buku berjudul Sejarah Lokal Kesusastraan Indonesia di Kalimantan Selatan 1930-2009 (SLKI KS 1930-2009) ini pada mulanya adalah naskah hasil kaji pustaka yang dilakukan penulisnya terhadap manuskrip, kliping koran/majalah, buku-buku sastra, dan hasil wawancara informal dengan sejumlah narasumber.
Menurut versi buku ini, sejarah lokal kesusastraan Indonesia di Kalsel dimulai sejak tahun 1930, yakni sejak diterbitkannya koran-koran milik para wartawan pribumi, seperti SK Suara Kalimantan, SK Bintang Borneo, Majalah Malam Jum’at, Majalah Canang, dan Majalah Semarak.
Sejak tahun-tahun pertama penerbitannya koran-koran terbitan Banjarmasin ini sudah memuat karya sastra bergenre modern dalam bahasa Melayu Banjar (bahasa Indonesia ketika itu belum ada).
Karya sastra yang dimuat di berbagai koran/majalah terbitan Banjarmasin pada tahun 1930-1942 inilah yang di kemudian hari menjadi cikal bakal fenomena sastra pers di daerah Kalsel (ketika itu namanya masih Zuider Afdeling van Borneo).
Hampir bersamaan waktunya, sejumlah sastrawan Kalsel juga menerbitkan roman/novelnya di berbagai tempat di Kalsel. Roman/novel awal dimaksud Percintaan Yang Membawa Maut (Abdurrahman Karim, Kotabaru, 1937), dan puluhan roman/novel karangan Merayu Sukma yang sangat fenomenal di zamannya itu.
Selama kurun waktu 1930-2009, sejarah lokal kesuastraan Indonesia di Kalsel telah melahirkan 543 orang sastrawan Kalsel yang terbilang menonjol prestasi, reputasi, dan dedikasi kesastrawanannya.
Tajuddin Noor Ganie memilah-milah 543 orang sastrawan Kalsel dimaksud ke dalam 9 kelompok generasi menurut babakan sejarahnya masing-masing. Setiap kelompok generasi sastrawan Kalsel memiliki fenomena sastra pers, sastra buku, dan wawasan estetik karya sastra yang berbeda satu sama lainnya.
Buku ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari buku berjudul sama yang telah diterbitkan secara terbatas pada tahun 1995. Buku Edisi 1995 itu sudah kadaluarsa, sehingga perlu diterbitkan buku baru Edisi 2010 ini untuk menampung data-data mutakhir yang berhasil dikumpulkan selama 15 tahun terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar