Kamis, 30 Desember 2010

TENGAH MALAM DI KUALA LUMPUR

Judul Buku : Tengah Malam di Kula Lumpur
Pengarang : Tajuddin Noor Ganie, M.Pd
Penerbit : Puskajimastra Kalsel Banjarmasin
Tahun : 2010

Karya sastra berbentuk cerpen tidak semata-mata ditulis sebagai hasil permainan imajinasi dan fantasi pribadi para cerpenisnya saja. Tetapi dapat saja merupakan rekaman dokumentasi tertulis menyangkut situasi sosial yang dialami, atau bisa juga merupakan perwujudan dari suatu corak berpikir tertentu yang dikukuhi oleh sekelompok orang yang tinggal di suatu tempat pada kurun waktu tertentu.
Semuanya itu, dapat saja terjadi karena para cerpenis pada umumnya juga mempunyai kecenderungan untuk selalu berusaha menyesuaikan semua unsur intrinsik karya cerpennya dengan selera mayoritas calon pembaca cerpen yang digagasnya.
Proses kreatif penulisan cerpen tidak jarang dipengaruhi oleh faktor genetik yang melekat pada orang yang menjadi penulisnya. Sudah merupakan kelajiman jika seorang cerpenis berdarah Banjar menulis cerpen dengan unsur-unsur intrinsik yang khas orang Banjar. Para tokoh ceritanya digambarkan sebagai tokoh dengan ciri-ciri sosiologis dan psikologis tertentu yang khas orang Banjar. Latar tempat yang dipilihnya adalah latar tempat yang khas alam Tanah Banjar juga.
Latar belakang suku bangsa dan tempat tinggal cerpenis yang mempengaruhi proses kreatif penulisan cerpennya semacam ini lajim disebut sebagai unsur ekstrinsik yang mempengaruhi unsur instrinsik.
Unsur intrinsik yang dipengaruhi oleh unsur ekstrinsik dalam kaitannya dengan latar belakang suku bangsa dan tempat tinggal cerpenis ini tidak hanya unsur tokoh dan latar saja, tetapi juga unsur bahasa.
Sudah lajim jika di dalam cerpen yang ditulis oleh seorang cerpenis Banjar ditemukan istilah-istilah lokal yang harus diberi catatan kaki. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan struktur bahasa Indonesia yang digunakannya merujuk kepada struktur bahasa yang lajim berlaku dalam struktur bahasa Banjar.
Gejala-gejala itulah yang tampaknya terjadi dalam proses kreatif penulisan cerpen-cerpen Tajuddin Noor Ganie, M.Pd (TNG) yang dikumpulkan dalam buku kumpulan cerpen berjudul Tengah Malam di Kuala Lumpur (Rumah Pustaka Karya Sastra, Banjarmasin, 2010) ini. Hampir semua tokoh ceritanya dilekati TNG dengan ciri-ciri sosiologis dan psikologis yang khas orang Banjar di Kalsel. Begitu pula halnya dengan latar tempatnya, juga merujuk kepada pelukisan alam yang khas daerah Kalsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar